Cari Blog Ini

Minggu, 26 Mei 2013

Pengertian Dan Konsep Organisasi



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manusia adalah homo administratiku pernyataan ini berarti manusia adalah makhluk yang selalu malakukan kegiatan Administrasi. Didalam kehidupannya, manusia melakukan kegiatan untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan manusia sangat beragam ditambah oleh kecenderungan manusia yang selalu tidak puas memaksa manusia untuk bekerja dan terus bekerja.
Naluri manusia sebagai makhluk sosial mendorong manusia untuk selalu bermasyarakat. Disamping itu, kondisi tiidak sempurna yang ada dalam diri Manusia memaksa manusia untuk selalu membutuhkan kehadiran manusia lain dalam kehidupannya. Kedua hal inilah yang mendasari terjadinya administrasi dalam kehidupan manusia.
B.     Tujuan penulisan
Ada pun tujuan penulisan makalah ini adalah:
-          Memenuhi tugas yg diberikan oleh dosen pembimbing
-          Menambah khajanah ilmu pengetahuan
-          Mudahan makalah ini menjadi barokah bagi para penulis khusunya dan pembaca pada umumnya.
C.    Rumusan masalah
-          Mengetahui pengertian organisasi
-          Mengetahui definisi administrasi
-          Mengetahui konsep administrasi
-          Mengetahui definisi manejmen
-          Mengetahui konsep manejmen
-          Mengrtahui pengertian dan konsep kepemimpinan
-          Mengetahui pengertian human realition



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi Organisasi
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:
1.      Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2.      Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3.      Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.  Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
B.     Defenisi Administrasi
1.      Secara Etimologi  
Kata Administrasi sudah sering kali kita dengar, tetapi dalam konotasi sempit yaitu kegiatan ketatausahaan. Administrasi yang sering di dengar di Indonesia berasal dari bahasa Inggris dan Belanda. Inggris yaitu berasal dari kata administration yang mempunyai asal kata dari bahasa latin ad dan ministrare yang berarti melayani. Dan dari Belanda yaitu berasal dari kata  administratie yang berarti kegiatan tata usaha.
2.      Menurut para tokoh
Jadi, defenisi administrasi yang paling sederhana adalah kerja sama untuk mencapai tujuan. Dan menurut Sondang. P Siagian adalah proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Administrasi sebagai bentuk kerja sama merupakan cara manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia senantiasa berusaha mencari cara yang paling efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhannya. Dari pengertian diatas, dapat diketahui beberapa unsur yang memebentuk administrasi, yaitu : dua manusia atau lebih, tujuan yhang hendak dicapai, tugas-tugas yang harus dilaksanakan, sertga peralatan untuk menyelesaikan tugas.
C.    Konsep dasar manajemen
1.      Defenisi Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu management yang mempunyai asal kata to manage yang berarti mengatur. Didalam manajemen, terjadi proses pengaturan terhadap kegiatan mencapai tujuan. Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memeperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian suatu tujuan melalui kegiatan orang lain. Manajemen menurut defenisi ini adalah merupakan sebuah kemampuan atau keterampilan. Kemampuan tersebut mencakup kemampuan untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, serta pengawasan.
Menurut mendefinisikan manajemen sebagai seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Hasibuan manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.
2.      Aspek Penting Manajemen
Ada 3 aspek penting  manajemen yaitu :
1)      Manajemen merupakan suatu bentuk kerja artinya tanpa kita memahami dan menjalankan kerja, kita tidak akan bisa menjalankan manajemen, karena manajemen itu adalah bekerja didalam  melalui suatu team atau kelompok orang-orang pekerja.
2)      Manajemen merupakan suatu sistem kerja yaitu merupakaperangkaian prosedur-prosedur kerja sama tertentu.
3)      Manajemen merupakan fungsi yang harus dijalankan oleh orang yang berfungsi memimpin dan mengendalikan organisasi sebagai suatu sistem kerja sama yang disebut menejer. 
D.    Konsep Kepemimpinan
a.       Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang–orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas.
2.   Defenisi kepemimpinan menurut para ahli
1) C.N.Cooley (1902) Pemimpin merupakan titik pusat dari suatu kecenderungan dan pada kesempatan lain, semua gerakan social kalau diamati secara cermat akan ditemukan kecenderungan yang memiliki titik pusat.
2)  Ordway Tead (1929) Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya
3) G.U.Cleeton & C.W.Mason (1934) Kepemimpinan menunjukan kemampuan mempengaruhi orang-orang dan mencapai hasil melalui emosional bukan penggunaan kekuasaan.
4) P.Pigor (1935) Kepemimpinan suatu proses saling mendorong melalui keberhasilan interaksi dari perbedaan-perbedaan individu,mengontrol daya manusia dengan mengejar tujuan bersama.
3.   Teori Kepemimpinan
Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam karya tulis ini akan dibahas tentang teori dan gaya kepemimpinan.
Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain:
Ø  Teori Kepemimpinan Sifat
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain:
a.       Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.
b.      Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
c.       Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
d.      Sikap Hubungan Kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya.
Ø  Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal.
a.       Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.
b.      Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.
Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.
Ø  Teori Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
Ø  Teori Kepemimpinan Situasi
Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
Ø  Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.
E.     Pengertian human relation
Tidaklah mudah menterjemahkan arti kata “human relation” ke dalam bahasa Indonesia. Secara harfiah terjemahannya adalah hubungan antar manusia, ini tidaklah salah tetapi terjemahan ini tidak mengandung makna human relations yang sebenarnya, sebab titik berat human relations adalah : “human-nya” atau manusianya. Factor manusia dalam relations ini bukan dalam wujudnya, melainkan sifat-sifat, watak, tingkah laku, atau aspek psikis lainnya pada diri manusia.
Dalam suatu manajemen atau suatu lingkungan kerja, human relations diperlukan, mulai dari tingkat top management sampai pada tenaga pelaksana, terlepas dari kedudukan dan jabatan mereka. Mengapa? Karena bertujuanuntuk mempererat rasa persaudaraan dan mendapatkan suatu kepuasan dari apa yang telah mereka kerjakan. Selain itu, human relations diperlukan dalam dunia bisnis dan industri, karena mempelajari bagaimana orang dapat berkerja dengan efektif dalam kelompoknya, sehingga menimbulkan suatu keputusan, dalam pencapaian tujuan organisasi maupun pencapaian tujuan personal. Hal merupakan kunci dari keseluruhan bisnis, yaitu kepuasan bagi organisasi, kelompok, perusahaan, dan perorangan.
Jika setiap orang ingin berkerja secara humoris dengan segala perbedaan pandangan, motivasi, dan pencapaian tujuan, maka setiap orang yang ada dalam kelompok kerja/dunia usaha hendaklah memahami human relations. Sehingga pekerjaan yang dilakukan bermanfaat dan dapat berproduksi dengan baik, yang pada akhirnya diharaokan mencapai kepuasan dari hasil kerja untuk individu itu sendiri maupun untuk organisasinya.
Human relations pengertiannya dibagi dua yaitu secara luas dan sempit. Human relations dalam arti luas adalah interaksi antar manusia dalam semua situasi atau semua bidang kehidupan, untuk mencapai kepuasan. Dengan demikian human relations dalam arti luas dapat terjadi dimana saja, seperti dirumah, di jalanan, dalam kendaraan, dan lain-lain dimana setiap dapat melakukkannya dengan komunikasi yang baik, sehingga saling memuaskan indiidu yang terlibat di dalammnya. Human relations dalam arti sempit adalah interaksi dalam situasi kerja di suatu organisasi, yang bertujuan untuk membangkitkan seseorang agar dapat bekerjasama, produktif, dan memiliki keputusan.
Dengan adanya human relations diharapkan, dalam suatu manajamen dapat saling membantu sehingga gairah kerja dapat mengarah pada keadaan yang lebih produktif. Dalam pergaulan sehari-hari, KC Ingram mengatakan bahwa sukses dan kebahagiaan kita tergantung dari sikap dan tindakan-tindakan orang lain. Sikap orang lain ini bergantung dari sikap dan kelakuan kita. Di sini Ingram menekankan bahwa sukses seseorang di dalam masyarakat bergantung pada sikapnya sendiri. Max Schoen mengemukakan bahwa manusia kehilangan pekerjaannya, lebih banyak disebabkan oleh sifat-sifat yang dianggap “aneh”, daripada karena kekurangannya dalam bidang teknik atau karena tidak begitu terampil. Pendapat dari Max Schoen didukung oleh Ingram, bahwa kita perlu menentukan sikap dan pergaulan dengan bersikap ramah, kata-kata yang menyenangkan dan menghargai orang lain, sebelum orang lain melakukan sesuatu untuk diri kita.
















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sebagai kegiatan yang sistematis, setiap elemen yang membentuk organisasi diatas harus berinteraksi dan membentuk satu kesatuan yang integral. Sebuah sistem tidak bisa berfungsi dengan baik jika elemen-elemen yang ada tidak terintegrasi melalui interaksi yang baik. Misalnya, manusia yang ada tidak memiliki kejelasan tentang tujuan yang akan dicapainaya.
Tentu hal ini akan menyebabkan kerancuan kegiatan sehingga alih-alih terjadi efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan, malah akan menyebabkan pemborosan dan rintangan dalam pencapaian tujuan. Jika manusia yang ada dalam kegiatan kerja sama tidak menjalankan peran dengan baik, maka hal ini akan menghambat pekerjaan pihak lain yang ada didalam organisasi. Inilah ciri sistemik dalam kegiatan kerja sama yang kita sebut administrasi. Sederhananya administrasi adalah upaya membentuk kerja sama yang sistematis dalam upaya pencapaian tujuan.  
Dan untuk  mencapai kerja sama yang harmoni dan sinergis, dibutuhkan sistem pengatur yang pada intinya terdiri dari aturan-aturan dan pengatur pihak yang menjalankan dan menegakkan aturan. Aturan berisi sejumlah keharusan dan larangan yang harus di taati dalam hubungan kerja sama. Aturan dalam konteks organisasi, berbentuk kebijakan-kebijakan, penentuan tata kerja, dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh anggota organisasi. Sedangkan pengatur merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap tegaknya peraturan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar